Minggu, 04 Desember 2011

Mobilitas Sosial


MOBILITAS SOSIAL ( SOCIAL MOBILITY)
1.      Pengertian umum dan jenis-jenis gerak sosial
Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social structure) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu gerak sosial horizontal dan vertikal. Gerak sosial horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial  ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Gerak sosial vertikal dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua jenis gerak sosial vertikal, yaitu yang naik (social-climbing) dan yang turun (social-sinking). Gerak sosial vertikal yang naik mempunyai dua bentuk utama, yaitu:
a.       Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut telah ada.
b.      Pembentukan suatu kelompok baru , yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
Gerak sosial vertikal yang menurun mempunyai dua bentuk utama, yaitu:
a.       Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya, dan
b.      Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.

2.      Beberapa Prinsip Umum Gerak Sosial yang Vertikal
·         Hampir tak ada masyarakat yang sifat sistem lapisannya mutlak tertutup, dimana sama sekali tak ada gerak sosial yang vertikal.
·         Betapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin gerak sosial dilakukan dengan sebebas-bebasnya.
·         Gerak sosial yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. Setiap masyarakat mempunyai ciri-ciri sendiri bagi gerak sosialnya yang vertikal.
·         Laju gerak sosial vertikal yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik serta pekerjaan berbeda.
·         Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertikal yang disebabkan faktor-faktor ekonomis, politik dan pekerjaan, tak ada kecenderungan yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial.
3.      Saluran Gerak Sosial Vertikal
Menurur Pitrim A Sorokin, gerak sosial vertikal mempunyai saluran-saluran dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tadi disebut social circulation. Saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah, organisasi poloyik, ekonomi dan keahlian.
Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam masyarakat dengan sistem militerisme, atau yang berada dalam keadaan perang, baik perang melawan musuh dari luar maupun perang saudara. Seorang prajurit yang berasal dari kedudukan yang rendah, karena jasa-jasanya mereka dapat memperoleh kekuasaan dan wewenang yang besar.
Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalam gerak sosial vertikal. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemuka-pemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan orang-orang dari lapisan rendah dalam masyarakat.
Lembaga pendidikan seperti sekolah, pada umumnya merupakan saluran kongkret gerak sosial yang vertikal. Bahkan sekolah-sekolah dapat dianggap sebagai social elevator yang bergerak dari kedudukan-kedudukan yang paling rendah ke kedudukan yang paling tinggi.
Organisasi politik seperti partai politik dapat memberi peluang besar bagi para anggotanya untuk naik dalam pertanggaan kedudukan.  Apalagi bila ia mempunyai kemampuan beragitasi, berorganisasi, dan sebagainya. Pada masyarakat yang demokratis dimana lembaga pemilihan umum memegang peranan penting dalam pembentukan kepemimpinan, organisasi-organisasi politik mempunyai peranan yang sama , walaupun dalam bentuk yang lain.
Bagaimana pun juga wujudnya suatu organisasi ekonomi umpamanya perusahaan assembling mobil, perusahaan impor ekspor, travel bureau dan lain-lainnya, organisasi-organisasi tersebut memegang peranan penting sebagai saluran gerak sosial yang vertikal. Betapapun ukuran-ukuran yang menjadi dasar sistem lapisan dalam masyarakat biasanya orang-orang kayalah yang menduduki lapisan tinggi.
Organisasi-organisasi keahlian seperti himpunan sarjana ilmu pengetahuan tertentu, persatuan sastrawan, organisasi para pelukis. Dan seterusnya, merupakan wadah yang dapat menampung individu-individu dengan masing-masing keahliannya untuk diperkenalkan kepada masyarakat.
Sudah tentu ada saluran-saluran lain dalam masyarakat misalnya perkawinan. Seseorang yang menikah dengan seseorang yang berasal dari lapisan atas dapat ikut naik kedudukannya. Akan tetapi, hal yang sebaliknya juga mungkin terjadi apabila dia menikah dengan seseorang yang lebih rendah kedudukannya dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar